Friday, December 28, 2018

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI
                                                                            

A.    MASALAH UTAMA
Defisit Perawatan Diri

B.     PROSES TERJADINYA MASALAH
1.      Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2012). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2013).
Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2012).

2.      Rentang Respon

Adaptif                                                                         
Pola perawatan diri seimbang        =====>       Kadang perawatan diri, kadang tidak    

                                                                        Maladaptif
                                    =====>       Tidak melakukan perawatan diri


3.      Tanda Dan Gejala
a.       Data Subyektif:
Klien merasa lemah, malas untuk beraktifitas, merasa tidak berdaya
b.      Data Obyektif:
Rambut kotor, acak-acakkan, badan, pakaian kotor dan bau, mulut dan gigi bau, kulit kusam dan kotor, kuku panjang dan tidak terawat
c.       Jenis Dari Masalah Utama
a.       Kurang perawatan diri: mandi/ kebersihan adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/ kebersihan diri
b.      Kurang perawatan diri: mengenakan pakaian/ berhias adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c.       Kurang perawatan diri: makan adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan
d.      Kurang perawatan diri: toileting adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas tolieting sendiri
d.      Penyebab Terjadinya Masalah
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2012) penyebab kurang perawatan diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran
e.       Faktor Predisposisi
a.       Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu
b.      Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri
c.       Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian diri dan lingkungan termasuk perawatan diri
d.      Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri, lingkungan. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri
f.       Faktor Presipitasi
Kurang/ penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri
Menurut Depkes (2007) faktor yang mempengaruhi personal higiene adalah:
a.       Body image: gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya
b.      Praktik sosial: pada anak-anak yang selalu dimanjadalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal higiene
c.       Status sosial ekonomi: personal higiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakan
d.      Pengetahuan: pengetahuan tentang personal higiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan
e.       Budaya: disebagian masyarakat bila ada individu yang sakit tidak boleh dimandikan
f.       Kebiasaan seseorang: ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
g.      Kondisi fisik atau psikis: pada keadaan tertentu/ sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya
g.      Akibat Dari Masalah Utama
Klien dapat mengalami harga diri rendah

C.     POHON MASALAH   
 
Kebersihan diri tidak adekuat (BAB/BAK, makan, minum, berhias)

Defisit perawatan diri

Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

 Isolasi sosial


D.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Isolasi sosial
2.      Defisit perawatan diri

E.     RENCANA PERAWATAN
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Pasien
Keluarga
Isolasi Sosial
TUM : datap berinteraksi dengan orang lain.
TUK : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam dharapkan:
1.    Pasen dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
2.    Terjadi hubungan intrapersoal yang lebih erat
1.    Pasien mampu mengindentifikas penyebab isolasi sosial: siapa yang serumah, sapa yang dekat dantdak dekat, apa sebabnya
2.    Pasien mampu mengidentfikasi keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3.    Pasien mampu mengidentfikasi kerugi tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
4.    Pasien mampu berkenalana dengan orang lain secara bertahap
5.    Pasien mampu melakukan aktivitas sambil bercakap-cakap
SP1
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial: siapa yang serumah, sapa yang dekat dantdak dekat, apa sebabnya.
2. keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3. kerugi tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
4. latih cara berkenalan dengan pasen dan perawat atau tamu
5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan perkenalan

SP1
1.    Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2.    Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya isolasi sosial
3.    Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4.    Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian
5.    Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian saat besuk



SPII
1.    Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang). Beri pujian
2.    Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian ( latih 2 kegiatan)
3.    Masukan pada jadual kegiatan utuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan harian
SPII
1.    Evaluais kegiatan dalam merawat/melatih pasen berkenalan dan berbcara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian
2.    Jelaskan kegiatan rumah tangga yang apat melibatkan pasien bebicara (makan, sholat bersama) di rumah)
3.    Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
4.    Anjurkan membantu pasien sesuai jadual saat besuk



SPIII
1.  Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang) dan bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
2.  Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian ( latih 2 kegiatan baru)
3.  Masukan pada jadual kegiatan utuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian
SPIII
1.    Evaluasi kegiatan kelurga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pjian
2.    Jelaskan cara melatih pasien  melakukan kegiatan sosial seperti berbelanja, memnta sesuatu
3.    Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk
4.    Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian saat besuk



SP IV
1.   Evaluas kegiatan berkenalan, bcara saat melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian
2.    Latihan cara bicara sosial: meminta sesuatu, menjawab pertanyaan.
3.    Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi.
SPIV
1.    Evaluasi kegiatan kelurga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/rumah tangga, berbelanja. Ber pujian
2.    Jelaskan follow up ke RSJ, tanda kambuh, rujukan
3.    Anjurkan membantu pasien sesuai jadual kegiatan dan memberikan pujian



SPV
1.  Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian sosialisasi. Beripujian
2.  Latihan kegiatan harian
3.  Nilai kemampuan yang telah mandri
4.  Nilai apakah isolasi sosial teratasi
SPV
1.   Evaluasi kegiatan kelurga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/rumah tangga, berbelanja & kegiatan lain dan follow up.Beripujian
2.   Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3.   Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ


Diagnosa keperawatan
Tujuan
Kriteria hasil
intervensi
pasien
keluarga
Defisit perawatan diri
TUM : klien dapat merawat diri sendiri.
TUK : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :
-pasien meningkat motivasi perawatan dirinya
-pasien mampu mempertahankan kebersihan dirinya
1.pasien mampu mengidentifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK.
2.pasien mengerti pentingnya kebersihan diri.
3.pasien mampu mendiskusikan cara perawatan diri yang benar.
SP 1
1.identifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, amkan/minum, BAB/BAK.
2.jelaskan pentingnya kebersihan diri.
3.jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
4.latih cara menjaga kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku.
5. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu).

SP 1
1.diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
2.jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinnya defisit perawatan diri.
3.jelaskan cara merawat defisit perawatan diri.
4.latih dua cara merawat : kebersihan diri dan berdandan
5.anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian.



SP II
1.Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Ber pujian
2.jelaskan cara dan alat untuk berdandan
3.latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran, cukuran untuk pria.
4.masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan.
SP II
1.evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian
2.latih dua (yang lain)  cara merawat : makan dan minum, BAB dan BAK
3. anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.



SP III
1.Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian
2.jelaskan cara dan alat makan dan minum
3.latih cara makan dan minum yang baik
4.masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan dan makan dan minum yang baik.
SP III
1.evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian
2.bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan dan makan da minum pasien
3.anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian.



SP IV
1.Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum. Beri pujian
2.jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
3.latih BAB dan BAK yang baik
4.masukkan pada jadwal kegiatan untuk latih kebersihan diri, berdandan, makan dan minum dan BAB/BAK
SP IV
1.Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berdadan, makan dan minum. Beri pujian.
2.bimbing keluarga merawat BAB dan BAK pasien.
3.jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
4.anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian.



SP V
1.Evaluasi kegiatan latihan perawat diri: kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB/BAK. Beri pujian
2.latih kegiatan harian
3.nilai kemampuan yang telah mandiri
4.nilai apakah perawatan diri telah baik
SP V
1.evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berdandan, makn dan minum. Beri pujian
2.nilai kemampuan keluaga merawat pasien.
3.nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM.


STRATEGI PELAKSANAAN 1
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

A.    Proses keperawatan
1.      Kondisiklien
Klientampakkusut, kotor, bau, rambutacak-acakan, melamun
2.      Diagnosakeperawatan
Defisitperawatandiri
3.      Tujuan SP 1
a.       Klienmampumelakukankebersihandirisecaramandiri
b.      Klienmampumelakukancaraberhiassecarabaik
c.       Klienmakanminumsecarabaik
d.      Klienmampumelakukan BAB dan BAK secaramandiri
4.      SP 1 Pasien
Mendiskusikanpentingnyakebersihandiri, cara-caramerawatdiridanmelatihkliententangcara-caraperawatankebersihandiri
Tindakankeperawatan :
a.       Mengenalkankliententangpentingnyakebersihandiri
b.      Mengajarkankliencara-caramerawatkebersihandiri.

B.     StrategiKomunikasi
1.      FASE  ORIENTASI (PERKENALAN)
a         Salam Terapeutik
“Selamat pagi mas, perkenalkan nama saya.......biasa dipanggil..........”saya mahasiswa STIKES Kusuma Husada yang akan merawat mas...
 “nama mas siapa? Suka dipanggil siapa?
b        Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan mashari ini? Dari tadisayaperhatikan mas menggaruk badannya gatal ya mas?
c         Kontrak Waktu
Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri? Kita bicara 20 menit saja. Di mana tempatnya? Disini saja ya mas?
2.      FASE KERJA
berapa kali mas mandi dalam sehari? apakah sudah mandi hari ini? Menurut mas apa kegunaan mandi?Apa alasan sering tidak bisa merawat diri? menurut mas apa manfaat jika kita menjaga kebersihan diri? Kira-kiratanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya? Badan gatal-gatal, baumulut? Apalagi mas…. kalau kita tidak menjaga diri kita secara tidak teratur apa menurut mas kira-kira yang bisa muncul? betul ada kutu….
“Apa yang mas lakukan untuk merawat rambut? kapan saja mas menyisir rambut?bagaimana dengan dandan (contoh untuk pasien laki-laki)” berapa kali cukuran dalam 1 minggu?apa cumin cukur? Apaalat yang digunakan? sebaiknya cukur 2 x seminggu dan ada alatnya. nanti bisa minta keperawatnya ya…
“Berapa kali makan 1 hari?apa yang dilakukan setelah makan? Dimanakah BAB/BAK?bagaimana membersihkannya? Jangan lupa kita membersihkan dengan sabun..”Menurut mas kalau mandi harus bagimana? Sebelum mandi apa saja yang perlu disiapkan? Kita harus menyiapkan handuk, pakaianganti, sikatgigi, sabun, shampoo dansisir. “ Bagaimana kalau kita sekarang kekamar mandi, perawat akan membimbing melakukannya. Sekarang siram seluruh tubuh termasuk rambut lalu beri shampo gosokkan pada kepala sampai berbusa lalu bilas dengan air sampai bersih. “Selanjutnya ambil sabun gosokkan keseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih. Jangan lupa sikat gigi pakai odo. Giginya disikat dari atas ke bawah. Gosok seluruh gigi mulai dari depan sampai belakang lalu kumur sampai bersih. Terakhi rsiram lagi seluruh tubuh dengan air sampai bersih lalu keringkan dengan handuk, selanjutnya pakai baju dan sisir rambutnya dengan rapi..
3.      FASE TERMINASI
a.       Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan mas setelah mandi dang anti pakaian?Cobasebutkanlagicara-caramandi yang baik yang dilakukantadi!
b.      Evaluasi Obyektif
“Bagaimana perasaan setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi? Sekarang coba ulangi tanda-tanda bersih dan rapi?
c.       Rencana Tindak Lanjut
mari kita masukkan ke jadwal aktifitas harian…Nah..lakukan ya dan beri tanda kalau sudah di lakukan seperti mandiri kalau di lakukan tanpa disuruh, bantuan kalau di ingatkan dan tidak kalau tidak melakukan.
d.      Kontrak
1.        Topik
Bagaimana kalau besokkitalatihanberdandan?
2.   Waktu
Besokkitalatihanberdandansehabismakanpagi..
3.   Tempat
Besok kita latihan berdandan dimana? Bagaimana kalau di sini lagi. Sampai jumpa…


DAFTAR PUSTAKA


Kaplan Sadoch. (2008). Sinopsis Psikiatri Edisi 7. Jakarta: EGC

Keliat B A. (2011). Modul MPKP Jiwa UI. Jakarta: EGC

Nurjanah. (2007). Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Momedia

Stuart G W. (2011). Buku Saku Keperawataan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC 

Townsend Marry C. (2011). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Perawatan Psikiatri Edisi 3. Jakarta: EGC















No comments:

Post a Comment