Mahluk Pecicilan Bernama Hati
Karya
Fiersa Besari
Aku ingin memperkenalkanmu kepada satu mahluk pecicilan
yang tidak bisa diam bernama hati
Kebetulan dia milikku
Dan kebetulan juga dia mengejarmu
Hatiku memang gila
Sekuat apapun aku melarangnnya untuk berlari kearahmu
Dia akan berlari hanya untuk memelukmu
Tunggu dulu
Sebelum Kau beranjak pergi karena takut dengan kelakuan hatiku
Biar kuteruskan ceritaku
Hatiku punya sahabat baik, dia adalah mahluk berkacamata tebal
yang berdiri di sebelanya, namanya, "pikiran"
Kebetulan dia juga milikku
Mereka berdua bersahabat baik dari aku lahir kebumi ini.
Berbeda dengan hatiku yang pecicilan, pikiranku ini pendiam sekali.
Dia jarang rukun dengan hatiku, malah sering berkelahi.
Alasan perkelahian mereka kali ini, tentu saja karena
hatiku ingin berlari kearahmu, dan pikiranku kurang setuju.
Pikiranku percaya bahwa,
dengan hatiku berlari kearahmu, dia akan berujung hancur.
Pikiranku yang sayang kepada hatiku, tidak ingin sahabatnya itu hancur.
Sebentar...
Izinkan Kami berunding...
Jangan dulu pergi...
Aku mohon...
Telah lama aku menanti sosokmu, Kau tangguh, Aku suka itu
Kita sama-sama pejuang.
Kau berjuang mencari jalan pulang, maka aku ingin berjuang menjadi rumahmu
Karena ternyata, hatiku betul, kaulah orangnya.
Ya, pada akhirnya aku ingin membiarkan hatiku mengejarmu
Dan bercengkrama di sampingmu
Memelukmu saat kau dekat
Merindukanmu saat Kau jauh
Biarlah hatiku berpesta pora, Biarlah aku ikut bersenandung gembira.
Sementara pikiranku...
Aku yakin pikiranku baik-baik saja, duduk manis di kepalaku,
berharap tak ada hal buruk yang menimpa hatiku
Dan jika hatiku hancur suatu saat nanti,
Aku tahu pikiranku selalu dapat diandalkan untuk dapat membantunya kembali sembuh