TUTOR IX
Tahap-tahap Proses Pencernaan.
1. Penelanan (Ingesti). Yaitu
tahap dimana makanan dimasukan kedalam mulut, lalu dikunyah oleh gigi, dibasahi
oleh air ludah dan di bolak balik oleh lidah. Setelah makanan halus maka akan
ditelan dengan bantuan ludah kedalam kerongkongan. Oleh kerongkongan makanan
didorong masuk kelambung dengan suatu gerakan yang terkenal yaitu gerak
peristaltik
2. Pencernaan (digesti). Tahap
pengolahan makanan yang terjadi didalam lambung terjadi secara kimiawi atau
enzimatis. Dalam lambung makanan dicerna dengan bantuan enzim-enzim perncernaan
seperti pepsin, dll.
3. Penyerapan (absorpsi). Tahap
penyerapan makanan terjadi didalam usus halus yaitu pada usus penyerapan.
4.
Metablisme.
Proses akhir pencernaan di dalam tubuh.
4. Pembuangan (eliminasi). Tahap
pembuangan terjadi pada anus. Setelah melalui usus penyerapan, sisa-sisa
makanan yang tidak dapat dicerna lagi lalu dibuang kedalam usus besar. Dalam
usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral. Dalam usus besar
juga terjadi pembusukan sisa makanan sebelum kemudian di buang keluar tubuh
melalui anus dalam bentuk padatan (feces), gas (kentut) dan cairan.
Jelaskan Metabolisme, Menelan dalam Proses Pencernaan
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος,
metabolismos,
perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki
dua arah lintasan reaksi kimia organik,
- katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
- anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Menelan, dikenal
secara ilmiah sebagai deglutisi, merupakan refleks dalam tubuh manusia yang membuat sesuatu melewati mulut melalui esofagus. Kalau proses ini gagal dan benda tersebut masuk trakea, seseorang akan tersedak.
Mekanisme
menelan dikendalikan bersama oleh pusat menelan di medula oblongata dan pons. Refleks ini
diawali dengan reseptor sentuhan di faring ketika bolus makanan didorong ke belakang mulut oleh lidah. Kemudian:
- Palatum mole tertarik ke atas untuk mencegah makanan masuk hidung, dan lipatan palatofaring di setiap sisi faring mendekat bersama, agar hanya bolus yang berukuran kecil saja yang bisa lewat.
- Laring tertarik ke atas kepakan seperti epiglotis yang secara pasif menutup jalan masuk dan plika vokalis tertarik mendekat bersama, mempersempit laluan di antaranya.
- Pusat pernapasan di medula secara langsung dihambat oleh pusat menelan dalam waktu yang singkat agar proses menelan dapat berlangsung. Hall ini dikenal sebagai apnea deglutisio.
- Sfingter esofagus superior berelaksasi untuk memungkinan makanan lewat, yang setelah itu sejumlah otot konstriktor lurik di faring berkontraksi secara berurutan untuk mendorong bolus makanan turun ke esofagus.
Perbedaan
Pencernaan Mekanik dan Kimia
1. Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan merupakan pencernaan mekanik. Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
2. Pencernaan Kimiawi
Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.
Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya.
Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan merupakan pencernaan mekanik. Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
2. Pencernaan Kimiawi
Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.
Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya.
Mekanisme Terjadinya Muntah
Mekanisme muntah
- Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s.simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanankembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus.
- Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung danduodenum sehingga duodenum teregang
- Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dindingabdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi
- Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka
- Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dankeluar. hal Ini disebut muntah