Thursday, January 31, 2013

Tutor VI



Tutor VI

Perbedaan Sirkulasi Sistemik dan Sirkulasi Pulmonal


sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal.

1.      Sirkulasi sistemik 

   a)    Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darah dipompa keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali keatrium kanan jantung melalui vena cava superior dan inferior.
b)      Mekanismenya adalah : Aliran darah dari ventrikel kiri – katup aortic - aorta - arteri - arteriola -kapiler - venula - vena - vena cava inferior dan superior - atrium kanan .

   c)      Jadi, ciri-ciri sirkulasi Sistemik adalah :

1. Mengalirkan darah ke berbagi organ tubuh
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar  
4. Banyak mengalami tahanan
5. Kolom hidrostatik  panjang

    2.      Sirkulasi Pulmonal

a)      Sirkulasi pulmonal
       Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru kemudian kembali ke atrium kiri.
       Mekanismenya adalah : Aliran darah dari ventrikel kanan – katup pulmonalis - arteri pulmonalis - paru- paru - vena pulmonalis – atrium kiri.Arteri pulmonal mengandung darah yang tidak teroksigenasi, sedangkan vena pulmonal mengandung darah teroksigenasi. Dalam paru-paru, arteri pulmonalis membagi lagi menjadi arteri yang lebih kecil, arteriol dan kapiler.
             Jadi, ciri-ciri sirkulasi Pulmonal adalah :
1.      Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pend



Jenis-jenis Bunyi pada Jantung

           Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama siklus jantung.

Bunyi jantung I
              bernada rendah, lunak, dan relatif lama, sering dikatakan terdengar seperti “lub”.

Bunyi jantung II
           memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat, dan tajam, sering dikatakan terdengar seperti “dup”.
Dengan demikian, dalam keadaan normal terdengar “lub, dup, lub, dup, lub, dup, ...”
Bunyi jantung I berkaitan dengan penutupan katup AV, sedangkan bunyi II berkaitan dengan penutupan katup semilunaris. Pembukaan katup tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri-arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup.
Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung I menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun dibawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung II menandakan permulaan diastol ventrikel.
Selain bunyi jantung diatas terdapat bunyi jantung III dan IV.

Bunyi jantung III
           bernada rendah dan dalam keadaan normal terdengar ± 0,015 sampai 0,017 detik setelah bunyi jantung II, terjadi akibat getaran cepat dari aliran darah saat pengisian cepat dari ventrikel. Dapat terdengar pada anak sampai dewasa muda. Bunyi jantung I, bunyi jantung II bersama-sama bunyi jantung III memberi suara derap kuda → gallop rhythm.
Bila bunyi jantung III terdapat pada orang tua dengan intensitas yang keras ( protodiastolic gallop ) menandakan keadaan jantung memburuk. Protodiastolic gallop yang terdengar di apeks menunjukkan perubahan pada ventrikel kiri ( gagal jantung kiri ). Protodiastolic gallop yang terdengar di dekat ujung sternum menunjukkan perubahan ventrikel kanan ( gagal jantung kanan ).

Bunyi jantung IV
           disebabkan kontraksi atrium yang mengalirkan darah ke ventrikel yang kompliansnya menurun. Bunyi jantung IV ( atrial gallop ) kadang terdengar pada dewasa muda 0,08 detik sebelum bunyi jantung I dengan intensitas rendah. Bunyi jantung IV pada orang tua dapat terjadi pada blok AV, hipertensi sistemik atau infark miokard.



Ketebalan Ventrikel Kiri dan Kanan tidak Sama

           Ketebalan dinding ventrikel kanan hanya sepertiga dari ketebalan diding ventrikel kiri. Perbedaan ukuran ini mencerminkan fungsi pemompaan masing-masing ventrikel pada sistem sirkulasi. Ventrikel kanan  memompa darah ke sirkuit paru yang beresistensi lebih rendah dan bertekanan lebih rendah. Beban kerja ventrikel kiri jauh lebih besar daripada beban kerja ventrikel kanan karena ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan sekitar 5 kali lipat untuk mengatasi resistensi sirkulasi sistemik yang tinggi.


Definisi dari Strok Volume dan Cardiak Output

1.      Curah Jantung (Cardiac Output)
           Curah jantung (Cardiac Output)  adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel permenit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung permenit.Volumenya kurang lebih 5 L permenit pada laki-laki berbadan sedang dan kurang 20 % pada perempuan.

2.       Curah Sekuncup (Stroke Volume)
           Curah sekuncup adalah volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel perdetik. Sekitar 2/3 dari volume darah dalam ventrikel pada akhir diastole (volume akhir diasolik) dikeluarkan selama sistolik. Jumlah darah yang dikeluarga tersebut dikenal dengan sebutan fraksi ejeksi; sedangkan volume darah yang tersisa didalam ventrikel pada akhir sistolik disebut volume akhir sistolik. Penekanan fungsi ventrikel menghambat kemampuan ventrikel untuk mengosongkan diri.

Pengertian Syok dan Jenis-jenis Syok
             Syok adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis. Berdasarkan penelitian Moyer dan Mc Clelland tentang fisiologi keadaan syok dan homeostasis, syok adalah keadaan tidak cukupnya pengiriman oksigen ke jaringan. Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke seluruh tubuh serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan.
 Jenis  Syok
Syok digolongkan ke dalam beberapa kelompok yaitu :
1.  Syok kardiogenik (berhubungan dengan kelainan jantung)
2.  Syok hipovolemik ( akibat penurunan volume darah)
3.  Syok anafilaktik (akibat reaksi alergi)
4.  Syok septik (berhubungan dengan infeksi)
5.  Syok neurogenik (akibat kerusakan pada sistem saraf).

No comments:

Post a Comment