Sunday, December 30, 2018

SURAT EDARAN PEMROV SUL-SEL MENYAMBUT TAHUN BARU 2019


Menyambut tahun baru, Sulawesi Selatan akan melakukan hal berbeda dari biasanya.




Sebentar lagi Indonesia akan menyambut tahun baru, yang tidak bisa lepas dari beberapa tradisi. Seperti pesta kembang api, trompet, konvoi, begadang, dan konser.

Artinya langit akan dihiasi dengan kembang api berbagai corak warna, dari yang paling kecil hingga yang mekar lebar, dari yang harganya puluhan ribu hingga yang harganya jutaan rupiah.

Terompet akan berbunyi dengan suara khasnya dimana-mana, bahkan beriiringan dengan suara kendaraan konvoi di sepanjang jalan. Adapun orang-orang yang senang bermain petasan, akan menghamburkan petasan miliknya disana-sini dengan berbagai respon dari orang-orang yang mendengarnya. Ada yang kaget, tertawa, terpukau, dan marah.

Begadang di penyambutan tahun baru adalah yang paling tidak boleh dilewatkan untuk muda-mudi. Berkumpul dengan teman-teman sambil bakar-bakar ikan atau ayam, diiringi alunan gitar dan nyanyi-nyayian.

Untuk menambah keramaian pergantian tahun, selalu diadakan konser-konser di beberapa daerah dan kota. Banyak masyarakat yang ikut meramaikan konser-konser tersebut demi menyaksikan beberapa artis papan atas Nusantaea, dan tidak banyak pula yang sekadar duduk didepan televis bersama keluarga, menyaksikan konser-konser live melalui siaran televisi swasta.

Namun, akan ada yang berbeda dalam pesta penyambutan tahun 2019 di Sulawesi Selatan kali ini. Setelah pada tanggal 26 desember, resmi keluarnya surat edaran oleh Pemrov yang ditandatangani oleh Wakil Gubernur Sul-Sel Andi Sudirman Sulaiman.




Surat yang berisi himbauan yang antithesis dengan tradisi pesta penyambutan tahun baru biasanya. Himbauan untuk tidak melakukan konvoi, pesta kembang api dan atau petasan, maupun panggung hiburan atau konser.

Kabar baiknya, bukan berarti masyarakat di Sulawesi Selatan tidak dibolehkan melakukan apapun dalam menyambut tahun baru, malahan sebagai gantinya Pemrov menghimbau melakukan kegiatan positif, seperti memberikan bantuan sosial terhadap saudara se-tanah air yang tertimpa musibah bencana tsunami di selat Sunda, atau juga kegiatan-kegiatan positif lainnya yang lebih bermanfaat.

Bisa dibayangkan bukan?  Pesta penyambutan tahun baru tanpa kembang api, konvoi, trompet dan petasan. Setidaknya tergambar suasana yang sepi di Sulawesi Selatan. Dilain sisi, tergambar pula suasana yang lebih damai dan tenang, Damai melakukan hal-hal positif. Tenang dari suara letupan-letupan petasan dan kebang api. Tenang dari suara konvoi yang sering berakhir keributan dan meresahkan masyarakat.

No comments:

Post a Comment